Waykanan .JURNALLAMPUNG.COM – Mengaku terpaksa jadi kepala UPT SDN 1 Tanjung Raja Sakti, Nursaid diduga membiarkan Gedung sekolah setempat terkesan kumuh alias tidak ada pemeliharaan. Padahal dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang di gelontorkan pemerintah pusat, salah satunya digunakan untuk rehap ringan atau pemeliharaan.
Dari pemantauan team pemerhati jurnalis siber (PJS) di lokasi Utama SDN 1 Tanjung Raja Sakti Kecamatan Blambanganumpu, Waykanan Lampung, dinding seluruh gedung sekolah itu terlihat usang bahkan penuh dengan coretan-coretan hingga beberapa bagian mengelupas. Plafon hampir disemua ruangan mengelupas dan nyaris ambrol, baik dibagian luar maupun dalam kelas.
Sekolah tersebut memiliki dua Gedung sekolah filial, namun di lokasi Gedung utama yang kondisinya memprihatinkan, diduga sengaja dibiarkan. Hal itu juga diakui salah seorang tokoh pemuda Kampung setempat. Menurutnya, kondisi memprihatinkan Gedung sekolah itu karena tidak pernah diperhatikan oleh kepala UPT SDN 1 setempat.
Kepala UPT SDN 1 Tanjung Raja Sakti, Nursaid yang dikonfirmasi seputar hal tersebut mengaku jika selama ini jadi kepala sekolah memang terpaksa. “Saya memang mau berhenti jadi kepala sekolah, enak ngurusi kebon aja. Waktu itu saya dihubungi tapi tidak saya angkat, besoknya saya dilantik jadi kepala sekolah,” kata dia.
Ditanya berapa jumlah siswa yang ada disekolah tersebut dan penggunaan dana BOS, Nursaid hanya mengira-ira. “Sekitar 260 an. Dana BOS sudah saya jalankan sesuai aturan. Dan sudah diperiksa Inspektorat serta BPKP, jadi ga ada masalah, silahkan aja kalau mau diberitakan. Saya senang kalau dipanggil bupati, syukur-syukur saya diberhentikan dari jabatan kepala sekolah, supaya saya tenang dan enak ke kebon saja,” ujar Nursaid dengan nada tinggi.RED