
Bandar Lampung.jurnallampung.com,- 3 Mei 2025 — Dalam momentum peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia yang jatuh setiap tanggal 3 Mei, Kepala Biro jurnallampung.com, R. Hermawan, menegaskan kembali urgensi menjaga integritas, kebebasan, dan keselamatan para jurnalis di tengah dinamika sosial-politik yang kian kompleks. Ia menekankan bahwa jurnalis bukan hanya sekadar pelapor berita, tetapi merupakan pilar utama dalam menjaga demokrasi dan kebebasan berekspresi di Indonesia.
“Kita tidak bisa bicara demokrasi tanpa menghormati kebebasan pers. Dan kita tidak bisa bicara kebebasan pers tanpa menghargai dan melindungi para jurnalis yang setiap hari turun ke lapangan, menghadapi risiko demi menghadirkan kebenaran untuk publik,” ujar Hermawan dalam pernyataannya, Sabtu pagi (3/5), di kantor redaksi jurnallampung.com.
Hermawan menyayangkan masih banyaknya praktik intimidasi, kriminalisasi, bahkan kekerasan terhadap jurnalis yang terjadi di berbagai daerah. Ia menilai kondisi ini sebagai ancaman serius terhadap kebebasan berekspresi dan hak publik untuk mendapatkan informasi yang objektif dan kredibel.
“Pers bukan musuh. Jurnalis bukan lawan. Mereka adalah mitra strategis dalam membangun bangsa yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan. Jika jurnalis dibungkam, maka suara rakyat akan ikut teredam,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat—termasuk aparat keamanan, pejabat publik, dan pemilik media—untuk menciptakan ekosistem kerja yang saling menghormati. Kebebasan pers, menurutnya, bukan berarti tanpa batas, tetapi perlu dijaga dengan tanggung jawab, profesionalisme, dan penghormatan terhadap etika jurnalistik.
Dalam refleksi Hari Kebebasan Pers Sedunia tahun ini, Hermawan juga menyerukan pentingnya memperkuat solidaritas antarjurnalis serta perlunya peningkatan literasi media di tengah masyarakat agar publik tidak mudah terjebak dalam arus disinformasi dan hoaks yang makin masif di era digital.
“Pers harus merdeka, tapi juga bertanggung jawab. Masyarakat harus kritis, tapi juga cerdas. Mari kita saling mendukung, bukan saling menyerang,” pungkasnya.
Peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia tahun ini mengangkat tema global “A Press for the Planet: Journalism in the Face of the Environmental Crisis” yang menyoroti peran media dalam isu-isu lingkungan. Namun di Indonesia, isu keselamatan jurnalis dan independensi media tetap menjadi sorotan utama.
Sebagai media lokal yang berkomitmen pada integritas dan keberpihakan pada publik, jurnallampung.com berharap momentum ini menjadi titik balik untuk memperkuat kembali posisi jurnalis sebagai penjaga nurani bangsa.
(Tim Jurnallampung.ComDIMAS MR*)