
Pringsewu -Jurnallampung.com -Pekon Dalam upaya memperkuat ekonomi kerakyatan dan mendorong kemandirian masyarakat, Pemerintah Pekon Bulok Karto menggelar musyawarah pembentukan Koperasi Merah Putih, sebuah inisiatif strategis yang bertujuan menjadi wadah usaha bersama bagi masyarakat. Kegiatan yang berlangsung di balai pekon setempat ini dihadiri oleh berbagai unsur pemerintahan dan masyarakat, mencerminkan semangat kebersamaan dan kolaborasi yang kuat.
Turut hadir dalam musyawarah ini Camat Gadingrejo Kuncoro Sasongko, perwakilan Badan Hippun Pemekonan (BHP), Babinsa, Babinkamtibmas, para Kepala Dusun, serta seluruh RT dan RW se-Pekon Bulok Karto. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan dukungan nyata terhadap pembentukan koperasi sebagai instrumen pembangunan ekonomi desa.
Dalam sambutannya, Camat Gadingrejo, Kuncoro Sasongko, menegaskan bahwa koperasi merupakan ujung tombak pembangunan ekonomi masyarakat di tingkat bawah. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dan mendukung penuh pembentukan Koperasi Merah Putih.
“Koperasi bukan hanya tempat usaha bersama, tapi juga wadah untuk membangun solidaritas sosial dan memperkuat ekonomi warga. Program ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat dalam menciptakan ekonomi inklusif dan berkeadilan,” ujar Camat Gadingrejo.
Lebih lanjut, Kuncoro berharap koperasi yang dibentuk nantinya benar-benar dikelola secara profesional, transparan, dan akuntabel, agar mampu bertahan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh anggota dan masyarakat Pekon Bulok Karto.
Sementara itu, Kepala Pekon Bulok Karto, Nurdin, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas dukungan dari Pemerintah Kabupaten Pringsewu dan seluruh stakeholder yang telah hadir dan memberikan semangat dalam kegiatan ini. Ia berharap musyawarah ini menjadi tonggak awal bagi lahirnya koperasi yang benar-benar mampu menjawab kebutuhan ekonomi masyarakat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir dan memberikan dukungan, mulai dari pemerintah kecamatan hingga jajaran keamanan dan tokoh masyarakat. Semoga hasil dari musyawarah ini menjadi jalan pembuka untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Pekon Bulok Karto,” ujar Nurdin dalam sambutannya.
Musyawarah ini juga diisi dengan sesi diskusi dan pengumpulan aspirasi dari para peserta, guna merumuskan struktur organisasi, jenis usaha yang akan dijalankan koperasi, serta strategi pengelolaan yang tepat. Beberapa usulan yang muncul antara lain pengembangan usaha simpan pinjam, pengadaan kebutuhan pokok murah, dan pelatihan kewirausahaan bagi anggota koperasi.
Diharapkan, dengan terbentuknya Koperasi Merah Putih, masyarakat Pekon Bulok Karto tidak hanya memiliki akses terhadap peluang ekonomi yang lebih luas, tetapi juga semakin terlibat aktif dalam pembangunan desa yang berkelanjutan.
Pembentukan Koperasi Merah Putih ini menjadi langkah konkret dalam upaya mewujudkan visi Pekon Bulok Karto sebagai desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing.
Penulis: (DIMAS MR)