sumatera selatan – Baturaja, Jurnallampung. Com, -Suasana khusyuk menyelimuti Masjid Agung Islamic Center Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, pada Jumat (7/11/2025). Sejak pukul 11.30 WIB, ratusan jamaah mulai memadati masjid kebanggaan masyarakat OKU untuk menunaikan Shalat Jum’at berjamaah.

Udara siang terasa sejuk di dalam masjid megah tersebut, ditambah lantunan ayat suci Al-Qur’an yang menggema dari pengeras suara semakin menambah ketenangan hati para jamaah.
Pada kesempatan kali ini, Ustaz Danang Al-Hafidz bertindak sebagai Imam sekaligus Khatib, dengan Ustaz Hasanudin Mastari sebagai Muadzin, serta H. Aidi Ibrahim Aidi bertugas sebagai Protokol. Seluruh prosesi pelaksanaan ibadah berlangsung dengan tertib, penuh kekhidmatan, dan disiplin waktu.
Dalam khutbahnya yang penuh makna, Ustaz Danang Al-Hafidz membuka dengan pujian kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau mengajak seluruh jamaah untuk meningkatkan ketakwaan, memperbanyak amal saleh, dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan.
“Mari kita jadikan takwa sebagai bekal terbaik menuju akhirat. Karena dengan takwa, hati menjadi tenang, amal diterima, dan hidup mendapat keberkahan,” ujar Ustaz Danang dalam khutbahnya.
Khatib kemudian membacakan firman Allah SWT dalam Surah Ash-Shaf ayat 10–12 yang mengingatkan pentingnya berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa. Jihad dalam konteks ini tidak hanya bermakna perang, tetapi juga perjuangan melawan hawa nafsu dan memperjuangkan nilai-nilai kebenaran di tengah kehidupan.
“Inilah perniagaan yang menyelamatkan dari azab pedih,” lanjut beliau, seraya menegaskan bahwa iman, perjuangan, dan pengorbanan adalah tiga kunci untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Menjelang peringatan Hari Pahlawan 10 November, Ustaz Danang mengaitkan pesan Al-Qur’an dengan semangat perjuangan para pahlawan bangsa. Ia menegaskan bahwa jihad dalam konteks modern dapat diwujudkan dengan membangun bangsa, menegakkan keadilan, dan menolak segala bentuk penjajahan.
“Penjajahan bukan hanya fisik, tetapi juga penjajahan moral, ekonomi, dan ideologi. Maka umat Islam harus terus berjuang menjaga iman dan kemerdekaan,” katanya di hadapan jamaah yang menyimak dengan khidmat.
Khatib juga mengulas kondisi global yang masih diwarnai konflik bersenjata di beberapa negara seperti Rusia-Ukraina, Israel-Palestina, Sudan, Yaman, dan Myanmar. Konflik tersebut, menurutnya, menunjukkan bahwa penjajahan dan kedzaliman belum sepenuhnya hilang dari muka bumi.
Beliau menegaskan bahwa Islam menolak segala bentuk penindasan dan menyerukan perdamaian sebagaimana termaktub dalam UUD 1945: “Bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.”
Dalam khutbahnya yang inspiratif, Ustaz Danang kemudian membawakan kisah tiga pahlawan Islam yang menjadi teladan abadi dalam sejarah, yaitu Julaibib r.a., Abdullah bin Ummi Maktum r.a., dan Thufail bin ‘Amr ad-Dausy r.a.
Kisah pertama adalah Julaibib r.a., seorang sahabat Rasulullah yang miskin dan tidak dikenal banyak orang, namun memiliki keberanian dan keikhlasan luar biasa. Ia gugur sebagai syahid di medan perang, dan Rasulullah SAW sendiri yang mengangkat jasadnya dengan tangan beliau yang mulia.
“Julaibib bukan sosok ternama, tetapi imannya besar. Ia pahlawan dalam senyap, dicintai Rasulullah karena ketulusan perjuangannya,” tutur Ustaz Danang, menggetarkan hati para jamaah.
Kisah kedua adalah Abdullah bin Ummi Maktum r.a., sahabat yang buta matanya namun memiliki pandangan batin yang tajam. Dari kisah beliaulah turun Surah Abasa, teguran lembut Allah kepada Rasulullah SAW yang menjadi pelajaran besar tentang kemuliaan orang yang mencari ilmu dengan tulus.
“Keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk menjadi mulia di sisi Allah. Justru ketulusan hati dan semangat menuntut ilmu adalah bukti ketakwaan yang sejati,” jelas Ustaz Danang.
Sementara itu, sosok ketiga, Thufail bin ‘Amr ad-Dausy r.a., dikenal sebagai penyair dan pemimpin kaum yang akhirnya mendapat hidayah setelah mendengar lantunan ayat suci Al-Qur’an dari Rasulullah SAW. Dengan kebijaksanaan dan kelembutan, ia kemudian berhasil membawa seluruh kaumnya memeluk Islam.
Melalui tiga kisah sahabat tersebut, Ustaz Danang mengajak jamaah untuk meneladani semangat iman, pengorbanan, dan keikhlasan dalam berjuang. Ia menekankan bahwa setiap umat Islam bisa menjadi pahlawan, baik di rumah, di lingkungan masyarakat, maupun dalam membela nilai-nilai kebenaran.
“Jadilah pahlawan di jalan Allah, pahlawan dalam keluarga, dan pahlawan dalam menjaga akhlak. Karena Allah berfirman: ‘Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.’” (QS Muhammad: 7),” kutipnya.
Khutbah ditutup dengan doa bersama, memohon ampunan, keselamatan umat Islam di seluruh dunia. Ustaz Danang juga berdoa agar Allah SWT meneguhkan iman umat Islam dan menjadikan Indonesia bangsa yang damai, adil, dan penuh keberkahan.
Setelah khutbah selesai, jamaah melaksanakan Shalat Jum’at berjamaah dengan penuh ketenangan. Kegiatan diakhiri dengan saling bersalaman dan saling mendoakan antarsesama jamaah, menandai suasana ukhuwah Islamiyah yang kental di Masjid Agung Islamic Center Baturaja.
( Iwan maulana)