Negara Batin .JURNALLAMPUNG.COM – Pembagian uang ulayat yang semestinya dibagikan pada hari ini Sabtu (4/2) gagal dilakukan. Hal ini disebabkan oleh beberapa tuntutan dari masyarakat setempat.
“Pembagian uang tersebut seharusnya dilakukan hari ini, tapi gagal dilakukan karena adanya tuntutan dari masyarakat yaitu pertama, Masyarakat meminta transparansi mengenai sumber dana, kegunaan dana, dan rincian lainnya,” Menurut sumber terpercaya Media ini ED (Red)
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa sebelumnya, masyarakat tahun lalu menerima uang dengan jumlah Rp. 1.000.000/KK. Kemudian, masyarakat meminta tambahan dana menjadi Rp.1.500.000/KK
“Sebelumnya, Tahun lalu masyarakat menerima uang 1 juta rupiah/KK, mereka mau minta Rp,1.500.000/KK minimalnya, hal ini juga yang menyebabkan pembagian uang tersebut batal dilakukan,” jelasnya.
Selain mempermasalahkan nominal dan transparansi dari dana tersebut, masyarakat juga mempertanyakan terkait kejelasan dari status oknum yang sebelumnya ikut dalam pengambilan keputusan bersama dengan pihak PT. PSMI.
“Apa yang diambil atau diputuskan ini sebelumnya bukan keputusan masyarakat secara keseluruhan, hanya beberapa orang saja. Dan yang mengambil keputusan itu juga, tidak tau kapasitasnya sebagai apa, apakah ia mewakili tokoh adat, atau tokoh masyarakat, apakah mewakili masyarakat atau aparatur kampung, tidak ada kejelasan. Seharusnya, kapasitas nya jelas dong, jadi itulah sebabnya gagal. Jadi, pihak PT PSMI sudah pergi dengan membawa dana itu kembali,” ungkapnya.
Selain itu, masyarakat juga mempertanyakan kemana larinya dana 20% dari 2,5 M tersebut yang seharusnya diperuntukkan membangun fasilitas di Kampung.
“Yang menjadi pertanyaan juga oleh masyarakat, duit senilai 2,5 M tahun lalu yang disampaikan oleh Panitianya waktu itu bahwa 20% untuk pembangunan Kampung. Sampai habis tahun, kalo dia 20% dari 2,5 M itu berarti 500 JT milik Kampung, tetapi ga ada yang dibangunkan untuk Kampung dan tidak ada kejelasan,” pungkasnya.JONI